Sosial Media Untuk "Social Good"
- LP
- May 21, 2019
- 2 min read

Courtesy: Greeeneration
Media hakikatnya adalah sebagai sarana untuk memberitakan, memberi info dan pengetahuan baru terhadap masyarakat. Tetapi saat ini, apalagi ditambah dengan menjamurnya media sosial, banyak media-media baru bermunculan. Dimana, ada media yang menampilkan, memberitakan hangatnya isu politik yang sedang berkembang.
Dalam Politik 2019 ini kita semua tahu bahwa ada kubu yang menang dan kalah serta sedikit protes terhadap hasil daripada bawaslu. Rasanya akhir-akhir ini kita terus dikabari oleh hasil daripada pemilu 2019 yang memicu sedikit konflik di dalamnya.
Media sosial yang bermunculan, banyak memberikan berita mengenai adanya konflik tersebut. Sedangkan tanpa adanya keberadaan berita yang terus bermunculan, maka konflik tersebut akan terasa menjadi berita yang kecil serta terbatas daya jangkaunya. Sehingga media memiliki kekuatan atau power untuk kesadaran atau awareness dari para pembaca itu sendiri. Jika yang dibicarakan sering di posting di social media oleh banyak media, tentunya power dari isu tersebut pun menjadi semakin terasa sangat besar.
Seperti konflik yang terjadi sekarang, seharusnya media bisa menjadi conflict resolution (bukan malah menambahkan konflik atau memicu konflik), jika media memicu dengan terus menerus memberitakan yang buruk, maka kesadaran masyarakat pun ditarik ke level yang lebih rendah, tidak kembali pada hakekat media yaitu sebagai sarana pengetahuan.
Jika membuka media membuat Anda menjadi insecure, takut dan kuatir, bahkan malah sampai ingin menyerang pihak lain, ada baiknya Anda berpindah kepada media lainnya yang lebih membuat Anda berpikir normal serta lebih tenang. Keberadaan media seharusnya menjadi pihak normal, bukan berpihak kepada siapapun, malah lebih objektif dari cara pandang kedua kubu yang sedang bertikai. Dalam etika jurnalisme pun sudah seharusnya media bersikap seperti itu, bukan malah timpang membicarakan hanya keburukan satu kubu saja. Sebelum Anda memasuki apa yang dilemparkan oleh media ke dalam alam bawah sadar pikiran Anda, pastikan Anda menyaring dan menimbang terlebih dahulu. Bersifat netral dalam hal ini lebih baik daripada mempercayai berita mengenai teror ataupun apapun sehingga membuat Negara ini menjadi merasa terancam.
Maka dari sini apakah kita dapat mengatakan bahwa adanya sedikit konflik dalam menang dan kalah, wajar-wajar saja atau tidak?
Comments